RESENSI FILM
“COMING SOON”
Sutradara : Sophon Sakdapisit
Produksi : Youngyooth
Thongkonthun
Penulis : Sophon
Sakdapisit
Pemain : Vorakan
Rojchanawat
Sakulrath Thomas
Chantavit Dhanasevi
Sakulrath Thomas
Chantavit Dhanasevi
Studio : GMM
Tai Hub (GTH) Co Ltd
Distribusi : Golden
Village Pictures
Panasia
Films
Vie
Vision Pictures
Tanggal
Rilis : 30
Oktober 2008
Waktu : 80
menit
Asal Film : Thailand
Bahasa : Thai,
Inggris, dan Cina
Coming Soon, Film Horor Thailand yang dibintangi Singer Worrakarn Rotjanawatchra,
Sakulrath Thomas, dan Chantavit Dhanasevi, yang disutradarai oleh Sophon Sakdaphisit, co-writer
film Thailand " Shutter "
dan "Alone ".
“Chain adalah seorang pemuda yang kecanduan
obat bius. Dia
memiliki seorang kakak yang bernama Yod, yang juga pecandu obat bius. Mereka berdua terlilit hutang dengan salah seorang bandar. Karena tidak memiliki apapun lagi yang bisa dijual,Chain dan kakaknya mencari cara untuk bisa mendapatkan uang banyak dalam waktu singkat. Mereka berencana untuk mencuri pita film baru yang masih belum ditayangkan di bioskop dan akan menjualnya.
memiliki seorang kakak yang bernama Yod, yang juga pecandu obat bius. Mereka berdua terlilit hutang dengan salah seorang bandar. Karena tidak memiliki apapun lagi yang bisa dijual,Chain dan kakaknya mencari cara untuk bisa mendapatkan uang banyak dalam waktu singkat. Mereka berencana untuk mencuri pita film baru yang masih belum ditayangkan di bioskop dan akan menjualnya.
Ternyata, bandar narkoba yang memberi pinjaman bagi mereka
juga setuju akan rencana tersebut. Mereka berniat untuk memperbanyak sendiri
pita film itu. Film yang mereka incar
adalah sebuah film horor berjudul: Hantu
Gentayangan.
Kakaknya berencana untuk
menonton film itu sendiri ketika bioskop sudah tutup. Dia membawa handycam. Chain bertugas untuk memutarkan
film tersebut di salah satu studio. Namun, ternyata Chain tertidur selama film itu diputar.
Keesokan paginya ia terbangun dan menemukan kakaknya sudah
tidak ada disana dan meninggalkan handycam nya di dalam studio. Di dalam rekaman handycam itu, Chain melihat kakaknya menjerit-jerit
ketakutan dan menunjuk-nunjuk ke satu arah yang tidak tampak pada layar
handycam.
Chain mulai
mencari-cari kemana kakaknya berada tapi tidak ditemukan juga. Kakaknya lenyap
begitu saja.
Pada suatu malam, Chain kembali ke bioskop itu setelah tutup,
untuk menyelidiki kembali. Dia menonton kembali film Hantu Gentayangan itu dan mencoba mencari tahu apa yang
membuat kakaknya begitu ketakutan. Film itu mengisahkan tentang seorang nenek
tua gila yang tinggal di sebuah rumah tua di suatu desa terpencil. Nenek itu menjadi gila
karena rumahnya terbakar dan kelima anaknya yang masih kecil juga tewas
terbakar. Nenek tua itu lalu menculik anak-anak kecil di lingkungan tempat
tinggalnya untuk dijadikan anaknya sendiri. Anak-anak itu begitu ketakutan
melihat sosoknya yang mengerikan karena luka bakar. Karena itu dia mencongkel
mata mereka, agar mereka tidak perlu takut lagi melihat wajahnya. Begitu
menyadari hal itu, para tetangga menyerbu rumahnya dan menggantungnya hingga
tewas untuk membalas dendam.
Chain tidak
merasa terlalu aneh dengan jalan cerita film itu. Sampai kemudian dia mendengar
ada suara-suara yang tak wajar didalam studio itu. Dia menghubungi ponsel
kakaknya itu. Terdengar nada dering handphone di salah satu tempat di dalam
studio bioskop itu. Chain mulai mencari di sela-sela bangku,
tetapi tidak ada apapun. Sementara, suara dering ponsel itu terdengar sangat
dekat.
Di layar, film yang tadi ditontonnya terputar sendiri dan
mulai tayang kembali. Dan dalam film itulah Chain melihat mayat kakaknya berada. Matanya
sudah tercongkel dan berlumuran darah. Di tangannya terlihat ponselnya sedang
menyala, seperti ada seseorang yang sedang menghubunginya. Begitu Chain memutuskan panggilannya, ponsel
ditangan kakaknya itu pun mati. Chain begitu ketakutan dan buru-buru lari
dari tempat itu. Sejak saat itu, Chain pun selalu dihantui di manapun
dia berada.
Dari penyelidikan di internet, dia mengetahui adanya sebuah
kisah yang mirip dengan alur film tersebut. Dia melakukan penyelidikan ke
sebuah rumah terpencil tempat seorang nenek gila yang menculik anak-anak dan
mencongkel matanya. Ternyata memang kisah itulah yang mengilhami para kru Hantu Gentayangan sehingga mem-film kannya. Namun, dari keterangan dokter disana, ternyata nenek itu
tidak mati. Dia sempat diselamatkan dari massa yang mengamuk itu, kemudian
dikirim ke rumah sakit jiwa.
Setelah menyelidiki lebih jauh, akhirnya Chain menemukan kalau ternyata hantu itu
adalah arwah seorang artis yang semasa hidupnya memerankan tokoh nenek gila si
penculik anak itu. Namun
terjadi kecelakaan saat
proses syuting sedang berlangsung. Chain menemukan rekaman asli nya yang belum diedit.
Rekaman itu menunjukkan kalau ternyata artis itu sama sekali tidak
memiliki bakat akting. Pada suatu scene dimana tokoh si nenek digambarkan
digantung sampai mati oleh penduduk desa, tampak si sutradara marah-marah
kepada si artis. Karena aktingnya ketika digantung, lebih mirip orang yang
ketakutan daripada orang yang akan mati. Akhirnya, sutradara memberikan
kesempatan terakhir kepadanya. Ketika pengambilan gambar, ternyata si artis
berhasil. Aktingnya benar-benar bagus. Sepertinya dia benar-benar tercekik.
Para kru terpana dan memuji-muji aktingnya.
Beberapa lama kemudian si sutradara meneriakkan 'Cut'. Tapi, ternyata si artis masih tetap
menggelepar, sampai sutradara meneriakkan 'Cut' berkali-kali. Akhirnya mereka
menyadari, kalau tali pengaman yang mencegah agar si artis itu tidak
benar-benar tercekik telah putus. Dan adegan yang mereka rekam tadi adalah
benar-benar nyata. Si artis itu benar-benar tercekik. Dan akhirnya meninggal di
lokasi syuting.
Arwahnya kemudian memburu setiap orang yang menonton adegan
yang menampilkan dia tewas tergantung. Dia menganggap setiap orang yang
menonton adegan itu benar-benar menginginkan dia mati. Maka, semua penonton yang menonton film itu akan mati dan
langsung ikut masuk ke adegan film dan menjadi hantu gentayangan disitu.”
WWW.Slasherpool.com merasa
bahwa film ini memiliki beberapa efek suara menakutkan yang layak. Mereka
mencatat bahwa direktur Sophon Sakdapisit mungkin tidak memiliki banyak
pengalaman, dengan beberapa kelemahan yang jelas, kesalahan, dan tidak ada yang
inovatif, menunjukkan bahwa ia ragu-ragu dalam menulis. Dia
berpendapat bahwa "film ini ditakdirkan untuk dibuat ulang" ...
"layak tonton jika Anda berada dalam mood untuk cerita hantu yang layak
tapi jangan berharap untuk kehabisan nafas (shock)." [2]Ketika ditinjau oleh Movie Exclusive , mereka menyimpulkan dengan
mengatakan "Coming Soon tidak cukup untuk menjadi instan klasik, tetapi
menjadi pertanda baik bagi GMM Tai Hub bahwa mereka masih memiliki kekuatan
yang harus diperhitungkan ketika film ini ada untuk meningkatkan ketakutan". Pendapat yang lain, oleh Fangoria, yang menulis "Sakdapisit
membuang beberapa bagian efektif dan cukup untuk menipu mata, namun sebagian
besar film ini terasa terlalu tidak
logis".
Dibuat oleh : - Muthohara
- Ika Nurmaidah
- Yuliana Indah P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar