Sabtu, 28 Desember 2013

Tugas Resensi Film : Coming Soon

RESENSI FILM

COMING SOON


Judul Film             :  Coming Soon
Sutradara               :  Sophon Sakdapisit
Produksi                :  Youngyooth Thongkonthun
Penulis                   :  Sophon Sakdapisit
Pemain                  :  Vorakan Rojchanawat
            
                          Sakulrath Thomas
                   
                   Chantavit Dhanasevi
Studio                   :  GMM Tai Hub (GTH) Co Ltd
Distribusi               :  Golden Village Pictures
                                Panasia Films 
                                Vie Vision Pictures
Tanggal Rilis         :  30 Oktober 2008
Waktu                   :   80 menit
Asal Film               :  Thailand
Bahasa                   :  Thai, Inggris, dan Cina
     



Coming Soon, Film Horor Thailand yang dibintangi Singer Worrakarn Rotjanawatchra, Sakulrath Thomas, dan Chantavit Dhanasevi, yang disutradarai oleh Sophon Sakdaphisit, co-writer film Thailand " Shutter " dan "Alone ". 

Chain adalah seorang pemuda yang kecanduan obat bius. Dia
memiliki seorang kakak yang bernama Yod, yang juga pecandu obat bius. Mereka berdua terlilit hutang dengan salah seorang bandar. Karena tidak memiliki apapun lagi yang bisa dijual,Chain dan kakaknya mencari cara untuk bisa mendapatkan uang banyak dalam waktu singkat. Mereka berencana untuk mencuri pita film baru yang masih belum ditayangkan di bioskop dan akan menjualnya.
Ternyata, bandar narkoba yang memberi pinjaman bagi mereka juga setuju akan rencana tersebut. Mereka berniat untuk memperbanyak sendiri pita film itu. Film yang mereka incar adalah sebuah film horor berjudul: Hantu Gentayangan.
Kakaknya berencana untuk menonton film itu sendiri ketika bioskop sudah tutup. Dia membawa handycam. Chain bertugas untuk memutarkan film tersebut di salah satu studio. Namun, ternyata Chain tertidur selama film itu diputar.
Keesokan paginya ia terbangun dan menemukan kakaknya sudah tidak ada disana dan meninggalkan handycam nya di dalam studio. Di dalam rekaman handycam itu, Chain melihat kakaknya menjerit-jerit ketakutan dan menunjuk-nunjuk ke satu arah yang tidak tampak pada layar handycam. Chain mulai mencari-cari kemana kakaknya berada tapi tidak ditemukan juga. Kakaknya lenyap begitu saja.
Pada suatu malam, Chain kembali ke bioskop itu setelah tutup, untuk menyelidiki kembali. Dia menonton kembali film Hantu Gentayangan itu dan mencoba mencari tahu apa yang membuat kakaknya begitu ketakutan. Film itu mengisahkan tentang seorang nenek tua gila yang tinggal di sebuah rumah tua di suatu desa terpencil. Nenek itu menjadi gila karena rumahnya terbakar dan kelima anaknya yang masih kecil juga tewas terbakar. Nenek tua itu lalu menculik anak-anak kecil di lingkungan tempat tinggalnya untuk dijadikan anaknya sendiri. Anak-anak itu begitu ketakutan melihat sosoknya yang mengerikan karena luka bakar. Karena itu dia mencongkel mata mereka, agar mereka tidak perlu takut lagi melihat wajahnya. Begitu menyadari hal itu, para tetangga menyerbu rumahnya dan menggantungnya hingga tewas untuk membalas dendam.
Chain tidak merasa terlalu aneh dengan jalan cerita film itu. Sampai kemudian dia mendengar ada suara-suara yang tak wajar didalam studio itu. Dia menghubungi ponsel kakaknya itu. Terdengar nada dering handphone di salah satu tempat di dalam studio bioskop itu. Chain mulai mencari di sela-sela bangku, tetapi tidak ada apapun. Sementara, suara dering ponsel itu terdengar sangat dekat. 
Di layar, film yang tadi ditontonnya terputar sendiri dan mulai tayang kembali. Dan dalam film itulah Chain melihat mayat kakaknya berada. Matanya sudah tercongkel dan berlumuran darah. Di tangannya terlihat ponselnya sedang menyala, seperti ada seseorang yang sedang menghubunginya. Begitu Chain memutuskan panggilannya, ponsel ditangan kakaknya itu pun mati. Chain begitu ketakutan dan buru-buru lari dari tempat itu. Sejak saat itu, Chain pun selalu dihantui di  manapun dia berada.
Dari penyelidikan di internet, dia mengetahui adanya sebuah kisah yang mirip dengan alur film tersebut. Dia melakukan penyelidikan ke sebuah rumah terpencil tempat seorang nenek gila yang menculik anak-anak dan mencongkel matanya. Ternyata memang kisah itulah yang mengilhami para kru Hantu Gentayangan sehingga mem-film kannya. Namun, dari keterangan dokter disana, ternyata nenek itu tidak mati. Dia sempat diselamatkan dari massa yang mengamuk itu, kemudian dikirim ke rumah sakit jiwa.
Setelah menyelidiki lebih jauh, akhirnya Chain menemukan kalau ternyata hantu itu adalah arwah seorang artis yang semasa hidupnya memerankan tokoh nenek gila si penculik anak itu. Namun terjadi kecelakaan saat proses syuting sedang berlangsung. Chain menemukan rekaman asli nya yang belum diedit.
Rekaman itu menunjukkan kalau ternyata artis itu sama sekali tidak memiliki bakat akting. Pada suatu scene dimana tokoh si nenek digambarkan digantung sampai mati oleh penduduk desa, tampak si sutradara marah-marah kepada si artis. Karena aktingnya ketika digantung, lebih mirip orang yang ketakutan daripada orang yang akan mati. Akhirnya, sutradara memberikan kesempatan terakhir kepadanya. Ketika pengambilan gambar, ternyata si artis berhasil. Aktingnya benar-benar bagus. Sepertinya dia benar-benar tercekik. Para kru terpana dan memuji-muji aktingnya.
Beberapa lama kemudian si sutradara meneriakkan 'Cut'. Tapi, ternyata si artis masih tetap menggelepar, sampai sutradara meneriakkan 'Cut' berkali-kali. Akhirnya mereka menyadari, kalau tali pengaman yang mencegah agar si artis itu tidak benar-benar tercekik telah putus. Dan adegan yang mereka rekam tadi adalah benar-benar nyata. Si artis itu benar-benar tercekik. Dan akhirnya meninggal di lokasi syuting.
Arwahnya kemudian memburu setiap orang yang menonton adegan yang menampilkan dia tewas tergantung. Dia menganggap setiap orang yang menonton adegan itu benar-benar menginginkan dia mati. Maka, semua penonton yang menonton film itu akan mati dan langsung ikut masuk ke adegan film dan menjadi hantu gentayangan disitu.

WWW.Slasherpool.com merasa bahwa film ini memiliki beberapa efek suara menakutkan yang layak.  Mereka mencatat bahwa direktur Sophon Sakdapisit mungkin tidak memiliki banyak pengalaman, dengan beberapa kelemahan yang jelas, kesalahan, dan tidak ada yang inovatif, menunjukkan bahwa ia ragu-ragu dalam menulis. Dia berpendapat bahwa "film ini ditakdirkan untuk dibuat ulang" ... "layak tonton jika Anda berada dalam mood untuk cerita hantu yang layak tapi jangan berharap untuk kehabisan nafas (shock)." [2]Ketika ditinjau oleh Movie Exclusive , mereka menyimpulkan dengan mengatakan "Coming Soon tidak cukup untuk menjadi instan klasik, tetapi menjadi pertanda baik bagi GMM Tai Hub bahwa mereka masih memiliki kekuatan yang harus diperhitungkan ketika film ini ada untuk meningkatkan  ketakutan". Pendapat yang lain,  oleh Fangoria, yang menulis "Sakdapisit membuang beberapa bagian efektif dan cukup untuk menipu mata, namun sebagian besar film ini terasa terlalu tidak logis".




Dibuat oleh : - Muthohara
                    - Ika Nurmaidah
                    - Yuliana Indah P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
My name is Muthohara, call me Ara. I'm in college, Computer Science of Math and Nature Science Faculty, Mulawarman University .